Senin, 16 Januari 2012

Laporan Bulk Density

 I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanah merupakan sesuatu yang unik dan spesifik untuk mengenal dan mempelajari perlu dibutuhkan pemilihan bagian-bagian agar lebih muda dan praktis. Salah satu bagian yang cukup penting adalah massa tanah atau biasa disebut juga dengan Bulk Density. Massa tanah atau biasa juga disebut berat tanah dapat dinyatakan dalam dua cara yaitu berat jenis butiran tanah, berat isi yaitu berat suatu volume tanah dalam keadaan struktur alamiah.
Besar jenis tanah suatu massa (unit massa) tanah yang seharusnya dinyatakan gr/cm3. Volume tanah ini termasuk butiran padat dan pori-pori tanah diantara partikel tanah.  Besar ini berguna untuk menghitung berat tanah dilapangan. Besar isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah yang renggang dan pori-porinya mempunyai bobot yang kecil persatuan volume. Tanah bertekstur halus mempunyai porositas yang tinggi dan besar isi lebih mudah daripada tanah berpasir. Tanah yang lebih padat memiliki berat isi lebih besar dibandingkan tanah yang sama, tetapi kurang padat.
Salah satu komponen sifat fisik ini adalah kerapatan massa Bulk density. Kerapatan massa adalah perbandingan antara berat tanah dengan volume tanah termasuk ruang pori di dalam tanah. Pentingnya mempelajarinya kerapatan massa tanah adalah karena berhubungan dengan porositas tanah, permeabilitas tanah dan komponen-komponen sifat fisik tanah lainnya.
Berat tanah ditentukan oleh porositas tanah dan padatan tanah yang renggang pori-pori mempunyai bobot kecil persatuan volume yang padat dan berbobot tinggi persatuan volume. Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral, dan bahan organik dapat memperbesar nilai Bulk density tanah.
Nilai bulk density tanah dapat menggambarkan tekstur, struktur, lapisan pada tanah, pengelolaan tanah, pengaruh sifat fisik tanah tersebut pada pertumbuhan tanaman dapat dinilai dari kaitan pertumbuhan tanaman dengan isi tanah.
Nilai Bulk density perlu diketahui untuk menghitung berat tanah dilapangan juga untuk menentukan jenis usaha tanah yang sesuai pada bahan-bahan yang akan diolah. Hal ini disebabkan karena Bulk density dipengaruhi oleh tekstur tanah, struktur tanah, jumlah air dan sifat lainnya. Di lain pihak, semua sifat-sifat tanah akan berkaitan dengan model suatu konservasi dan pengolahan tanah yang sesuai.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dianggap perlu untuk mengadakan pratikum  Bulk  density agar  kita  dapat  memilih  dan  mengetahui  media  tumbuh  untuk tanaman yang akan dibudidayakan.

1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan diadakannya pratikum Bulk density adalah untuk mengetahui berat jenis atau bulk density tanah serta pengaruhnya terhadap produktivitas tanaman. Kegunaannya dalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang keadaan bulk density tanah serta pengaruhnya terhadap produktivitas tanaman.


II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bulk Density
Bulk density (berat jenis suatu tanah) adalah besar massa tanah persatuan  volume, termasuk butiran padat dan ruang pori, umumnya dinyatakan dalam gr/cm3. Sedangkan bentuk density adalah berat suatu massa tanah persatuan volume tanpa pori-pori tanah dengan gr/cm3. Sampel tanah yang diambil untuk menentukan berat jenis pasir halus diambil dengan hati-hati dari dalam tanah. Demikian pula halnya dengan berat per satuan volumenya. Bulk density ditentukan dengan mengukur massa tanah di udara dan massa air. Sedangkan absorpsi air dalam tanah didrasi dengan selaput parafin (Pairunan,1985).
Tanah yang lepas dan berkumpul akan mempunyai berat persatuan volume yang mudah dan tanah yang lebih tinggi kerapatan massanya. Butiran-butiran pasir letaknya cenderung untuk erat satu sama lainnya. Kandungan bahan-bahan organik rendah dari tanah berpasir dan mempertinggi kerapatan massa, sebaliknya butir-butir tanah yang permukaannya halus, mempunyai letak yang tidak begitu erat satu sama lainnya. Hal ini akibat kenyataan bahwa permukaan tanah relatif berbutir-butir (Buckman dan Brandy, 1982).
Tanah-tanah organik memiliki nilai kerapatan isi yang sangat rendah di bandingkan dengan tanah mineral. Hal ini ditentukan atau tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu dan kandungan isi tanah itu berkisar antara 0,1 – 0,9 gr/cm3 (Hakim, 1986).

Tanah lebih padat mempunyai Bulk density yang lebih besar dari pada tanah mineral bagian atas mempunyai kandungan Bulk Density yang lebih rendah dibandingkan tanah dibawahnya. Bulk density di lapangan tersusun atas tanah-tanah mineral yang umumnya berkisar 1,0 -1,6 gr/cm3. Tanah organik memiliki nilai Bulk density yang lebih mudah, misalnya dapat mencapai 0,1 gr/cm3 – 0,9 gr/cm3  pada bahan organik. Bulk density atau kerapatan massa tanah banyak mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti porositas, kekuatan, daya dukung, kemampuan tanah menyimpan air drainase, dll. Sifat fisik tanah ini banyak bersangkutan dengan penggunaan tanah dalam berbagai keadaan (Hardjowigeno, 2003).
            Massa jenis padatan tanah adalah perbandingan antara massa kepadatan terhadap volume padatannya sendiri. Pengukuran dilakukan selama 24 jam dengan suhu mutlak 105oC atau antara 100 -110oC. Persyaratan suhu dan waktu serta kadar air tanah dinggap nol dan mutlak tidak akan berubah. Bulk density pada lapisan A tanah-tanah mineral umumnya berkisar antara 1,2 – 1,6 gram/cm3. Tanah organik mempunyai Bulk density yang rendah hanya dapat mencapai 0,1 gram/cm3 pada bahan organiknya. Bulk density penting bagi kebutuhan pupuk atau pada tiap hektar  tanah yang dipengaruhi tanah perhektar. Kerapatan massa pada berbagai horizon pada tanah lempung memperlihatkan bahwa horizon C (bahan induk) merupakan lapisan terpadat mempunyai kerapatan massa 1,7 gram/cm3. pembentukan struktur selama perkembangan tanah menyebabkan horizon-horizon dibagian atas mempunyai kerapatan massa lebih rendah dibandingkan bahan induk aslinya (Foth, 1989).
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi bulk density
Bulk density dipengaruhi oleh padatan tanah, pori-pori tanah,  struktur, tekstur, ketersediaan bahan organik, serta pengolahan tanah sehingga dapat dengan cepat berubah akibat pengolahan tanah dan praktek budidaya (Hardjowigeno, 2003). Bahan organik lebih ringan daripada bahan mineral. Disamping itu bahan organik akan memperbesar pori tanah. Nilai Bulk density akan lebih rendah bahan organik penyusun tanah tinggi karena bahan organik dapat memperkecil berat (S) tanah dan dapat memperbesar porositas tanah serta memiliki berat yang kecil dibanding dengan bahan mineral. Tanah dengan nilai bulk density yang kecil baik untuk lahan pertanian sebab Bulk density yang kecil bahan organik yang dikandungnya akan semakin besar sehingga akan menyebabkan aerasi dalam tanah tersebut menjadi lebih baik. Tanah yang memiliki Bulk density tinggi atau besar mempunyai kandungan bahan mineral yang banyak, namun porositasnya rendah karena semakin tinggi nilai Bulk densitynya maka porositasnya akan berkurang (Pairunan, 1985).
            Selain itu faktor lain yang mempengaruhi nilai bulk density adalah struktur tanah, dimana tanah yang memiliki struktur yang halus maka meiliki nilai bulk density yang rendah. Semakin masuk ke dalam profil tanah, kerapatan massa tanah semakin naik. Tampaknya ini akibat dari kandungan bahan organik yang rendah dan penimbunan alat serta pemadatan yang disebabkan oleh berat lapisan atasnya (Sutedjo, 1987).




2.3 Hubungan Bulk Density dengan produktivitas tanaman
Bulk density merupakan petunjuk kerapatan tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk densitynya, yang berarti makin sulit meneruskan air atau di tembus akar tanaman. Bulk density penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah, yang di dasarkan pada berat tanah per hektar. Untuk memudahkan perhitungan berat tanah 1 hektar sering dianggap sama dengan 2.000.000 kg (Hardjowigeno, 1992).
Tanah lebih padat mempunyai Bulk density yang lebih besar dari pada tanah mineral bagian atas mempunyai kandungan Bulk Density yang lebih rendah dibandingkan tanah dibawahnya. Bulk density di lapangan tersusun atas tanah-tanah mineral yang umumnya berkisar 1,0 -1,6 gr/cm3. Tanah organik memiliki nilai Bulk density yang lebih mudah, misalnya dapat mencapai 0,1 gr/cm3 – 0,9 gr/cm3 pada bahan organik. Bulk density atau kerapatan massa tanah banyak mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti porositas, kekuatan, daya dukung, kemampuan tanah menyimpan air drainase, dll. Sifat fisik tanah ini banyak bersangkutan dengan penggunaan tanah dalam berbagai keadaan (Hardjowigeno, 2003).
Antara berat jenis butiran, kerapatan isi dan porositas terdapat hubungan proporsi fase padat = kerapatan isi\berat jenis butiran porositas = 1- kerapatan isi/berat jenis butiran. Untuk setiap kelas tekstur berat isi menggambarkan keadaan struktur dan porositas tanah. Pengaruh sifat-sifat fisik tanah tersebut pada pertumbuhan tanaman dapat dinilai atau ditentukan dari kaitan pertumbuhan (Pairunan, 1985).
III. METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Bulk density dilaksanakan pada hari Jumat, 04 November 2011, di laboratorium Kimia tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar.

3.2. Alat dan Bahan
Alat-alat  yang  digunakan  dalam  pratikum Bulk density adalah ring sampel, oven, timbangan dan mistar. Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sampel tanah utuh yang telah diovenkan.

3.3. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari percobaan ini sebagai berikut :
·      Contoh tanah dari pengamatan profil yaitu contah tanah utuh yang diambil dengan ring sampel, dimasukkan ke dalam oven 2 hari sebelum pratikum.
·      Setelah diovenkan, contoh tanah tadi dimasukkan dalam desikator untuk didinginkan kemudian ditimbang tanah beserta ring sampelnya. Selanjutnya keluarkan tanahnya kemudian timbang ring sampelnya.
·      Hitung Bulk density dengan persamaan :
BD                 = Berat tanah kering oven gr/cm3
                  Volume tanah
Keterangan :
Volume tanah = p r2 t

T    = tinggi ring sampel (cm)
r     = jari-jari (cm)
p    = 3,14




















IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1       Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh nilai Bulk Density sebagai berikut :
Tabel 4 : Hasil Perhitungan Nilai Bulk Density
Sampel tanah
Bulk Density
Lapisan I
1,52 gr/cm3
Sumber: Data  Setelah Diolah, 2011
4.2       Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum, maka diperoleh nilai bulk density pada sebesar 1,52 gr/cm3. Tanah ini tergolong tanah mineral karena berada pada interval 1-1,6 gr/cm3. Tanah ini memiliki kandungan liat yang tinggi, dan berpori mikro sehingga kemampuan menyimpan air lebih besar. Tanah-tanah yang bertekstur liat memiliki kondisi tanah yang lebih halus, sehingga setiap satuan berat mempunyai luas permukaan yang lebih besar dan kemampuan menahan air serta menyediakan unsur hara yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Hardjowigeno (2003) yang menyatakan bahwa tekstur tanah liat memiliki sifat yang lekat ketika basah dan ketika kering menjadi keras dengan interval 1-1,6 gr/cm3.
            Selain itu, nilai Bulk Density disebabkan oleh kandungan bahan organik yang lebih tinggi di lapisan atasnya dan memiliki pori-pori yang renggang. Tanah yang renggang pori-pori mempunyai bobot yang kecil persatuan volume dan tanah padat memiliki bobot tinggi persatuan volume. Berat isi ditentukan oleh padatan tanah dan porositas. Padatan tanah sangat berpengaruh, dimana tanah yang lebih padat mempunyai nilai bulk density yang lebih besar daripada tanah yang kurang padat. Hal ini sesuai dengan pendapat Pairunan (1985) yang menyatakan bahwa porositas berpengaruh dalam menentukan nilai bulk density tanah, apabila pori-pori tanah besar atau tinggi maka nilai bulk density kecil.
           



















V.  KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah diamati, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.         Tanah tersebut memilki nilai bulk density sebesar 1,52 gr/cm3.
2.         Nilai Bulk density dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya padatan tanah, pori-pori tanah,  struktur, tekstur, ketersediaan bahan organik, serta pengolahan tanah.

5.2 Saran
Sebaiknya tanah yang memiliki Bulk Density tinggi dapat dijadikan sebagai lahan Pertanian karena memgandung bahan organik yang tinggi, sehingga aerasi dalam tanah menjadi lebih baik.










DAFTAR PUSTAKA
Buckman, H. O. dan N. C. Brady., 1982. Ilmu Tanah. Bhatara Karya Angkasa, Jakarta.

Foth H.D., 1989. Dasar‑Dasar llmu Tanah. Gadjah Mada University Press,Yogyakarta.
Hakim, 1986. Dasar‑dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung.

Hardjowigeno, S., 1992.  Ilmu Tanah.  Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.

Hardjowigeno,S. 2003. Ilmu Tanah. PT. Medyatama Sarana Perkasa. Jakarta.
Pairunan A, Nenere JL, Arifin, Samosis S.S.R, Tangkai Sari R, Lalopus JR, Ibrahim B, Asmadi H, 1985. Dasar‑Dasar Ilmu Tanah. Badan kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur, Makassar.
Sutedjo, MM dan AG Karta Saputra. 1987. Pengantar Ilmu Tanah. Bina Aksara: Jakarta.















LAMPIRAN
Perhitungan Bulk Density :
Dik: Berat tanah kering oven    = 400 gr
Tinggi ring                         = 8 cm
Jari-jari ring sampel           = 2,75 cm
Berat ring sampel              = 108,4 gram
Dit:   Bulk Density (BD)....?
Peny:  Volume Tanah = pr2t
                                    = 3,14.(2,75)2.8
                                    = 3,14 x 7,6 x 8
                                    = 190,912
 BD     =  gr/cm3
             BD     =   gr/cm3
      = 1,52 gr/cm3






1 komentar:

  1. Immortal Casino Slots | Shootercasino.com
    Immortal Casino is 메리트 카지노 the 1xbet online casino games provider. With its high-quality HTML5, 제왕 카지노 mobile-friendly graphics and generous bonuses,

    BalasHapus